Sabtu, 18 Maret 2017

Teknik Finger painting, Ink Blot dan Tarikn Benang

A.     FINGER PAINTING
Finger pinting merupakan seni melukis dengan jari. Kegiatan finger painting sangat cocok dikenalkan pada anak usia dini. Permainan ini bisa melatih motorik dan kreatifitas anak. Tidak ada teknik khusus dalam finger painting karena kegiatan ini merupakan cara ekplorasi dan ekspresi diri atas rasa estetika. Cukup menggunakan jari tangan sebagai media dalam melukis.
Bermain dengan finger painting sangat disukai anak-anak, karena anak-anak suka warna. Mereka akan melakukan eksplorasi pada warna. Ini untuk melatih motorik anak. Finger painting merupakan cara awal melukis menggunakan alat lukis yang lain. Yang perlu diingat dalam finger painting, gunakan pewarna yang aman. Bisa menggunakan pewarna makanan. Pembuatan lukisan dengan finger painting bebas layaknya seorang pelukis bisa melukis objek apa saja. Berbagai bentuk objek dapat diwujudkan dengan finger painting.

Adapun manfaat finger painting bagi tumbuh kembang anak antara lain :
1.      .Melatih motorik halus pada anak yang melibatkan otot-oto kecil dan kematangan syaraf,karena pada ujung ujung jari anak terdapat sensor yang berhubungan dengan otak.Dengan finger painting ujung-ujung jari anak akn banyak bergerak dan bergesekan denga cat dan media lukisnya.
2.      Sebagai media ekspresi emosi anak,anak akan menuangkan ekspresi jiwanya dengan warna warna yang sesuai dengan kondisi emosionalnya (ini bila anak diberi kesempatan melukis secara bebas,tidak ditentukan motif dan warnanya )
3.      Mengenalkan anak pada konsep warna primer,lebih jauh lagi memberi kesempatan pada anak untuk bereksperiment tentang pencampuran warna sehingga menghasilkan warna sekunder.
4.      Mengembangkan dan mengenalkan estetika anak tentang keindahan warna dan bentuk.
5.      Meningkatakan daya imajinasi dan kreatifitas anak.
6.      Meningkatkan koordinasi mata dan tangan

Alat dan Bahan:
§  Kertas gambar A3 1 lembar
§  Adonan yang sudah diberi warna (pewarna makanan kue, merah, kuning, biru dan hijau).
§  Lap
§  Kertas Koran
LANGKAH KERJA:

a.       .Siapkan Koran sebagai alas untuk melakukan kegiatan.
b.      Siapkan bahan-bahan seperti adonan yang sudah diberi warna, lap dan kertas gambar satu lembar.
c.       Letakkan satu lembar kertas gambar A3 kemudian letakkan adonan warna (bubur warna) ke atas kertas, adonan warna tersebut bisa diletakkan sesuai dengan kainginan.
d.      Goreskan adonan warna tersebut menggunakan jari-jari (sepuluh jari) secara langsung sehingga menghasilkan jejak jari tangan dengan bebas sampai membentuk kesan goresan jari-jari di bidang gambar.

Hasil karya teknik finger painting

























  



 












B. INK BLOT
teknik inkblot adalah cara membuat kreasi gambar bebas yang dilakukan dengan meneteskan / menggoreskan cairan warna di atas sebagian bidang gambar setelah itu bidang gambar yang tidak ditetesi warna dilipatkan dan kemudian ditekan.

Bahan dan alat yang diperlukan:
1.        Adonan yang sudah diberi warna (pewarna makanan kue, merah, kuning, biru dan hijau).
2.        Buku gambar A3
3.        Koran bekas sebagai alas
4.        Palet
Langkah- Langkah Membuat :
v  Siapkan kertas gambar, dilipat
v  Buka lipatan,  teteskan cat warna beberapa warna
v  Tutuplah lipatan , tepuk-tepuk dan biarkan sebentar
v  Bukalah lipatan.

Hasil karya teknik ink blot






  



























C.     TARIKAN BENANG
Teknik tarikan benang merupakan cara membuat kreasi gambar bebas yang dilakukan dengan mencelupkan benang ke dalam warna dan meletakkan benang yang sudah dicelupkan ke dalam warna diatas kertas lalu kertas dilipat dan benang ditarik hingga mengasilkan bemacam-macam bentuk gambar
Alat dan Bahan:
*      Kertas gambar A3 1 lembar
*      Adonan yang sudah diberi warna (pewarna makanan kue, merah, kuning, biru dan hijau).
*      Lap
*      Kertas Koran
*      Benang kasur

Langkah- Langkah Membuat :
  Ambil benang kasur kurang lebih sepanjang 30- 40cm. 
  Celupkan sebagian besar benang pada pewarna, jika perwarna terlalu banyak menempel pada benang,
  Jika dirasakan pewarna telah cukup menempel pada benang, letakkan benang tersebut di atas kertas. Cara meletakkan benang dapat diatur atau bebas sesuai kehendak. Ujung benang bekas pegangan letakkan di luar bidang kertas. 
  Lalu lipatlah kertas pada bagian tengah sisi panjangnya. 
  Sambil menekan kertas dengan salah satu telapak tangan, tariklah perlahan-lahan benang sampat keluar dari kertas. Cara menarik kertas terserah kalian, biasa lurus ke bawah, lurus ke samping, atau variasi dari keduanya. 
  Setelah benang terlepas semua dari atas kertas, bukalah kertas.
  Untuk menghasilkan beberapa bentuk dalam satu bidang gambar, cara di atas tadi dapat dilakukan lagi dengan menggunakan warna yang berbeda. Maka akan menghasilkan gambar yang lebih indah. 

Hasil karya teknik tarikan benang











 
  























Rabu, 08 Maret 2017

DUNIA SENI RUPA ANAK - ANAK



Kegiatan menggambar pada anak usia dini sendiri jelas berbeda dengan menggambar bagi orang dewasa. Hal ini karena karakteristik anak usia dini yang berbeda dengan orang dewasa dari segi kemampuan kognitif, kompetensi, dan motoriknya. Aktivitas menggambar untuk anak usia dini harus dimaknai untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian anak agar kemampuan logika dan emosinya tumbuh berkembang dengan seimbang. Dalam menggambar, anak-anak mengungkapkan ide-ide yang dilihatnya kemudian mengungkapkan dalam goresan-goresan sebelum mereka dapat mengungkapkannya dengan kata-kata. Hal tersebutlah yang dimaksud dengan proses menyampaikan ide secara visual, atau lebih tepatnya mencoret, menggores, menggambar yang merupakan suatu proses berkomunikasi secara visual. Dengan kegiatan menggambar ini, anak bisa mengeluarkan ekspresi dan imajinasinya tanpa batas. Dalam proses inilah anak dapat mengembangkan gagasan, menyalurkan emosinya, menumbuhkan minat seni dan kreativitasnya.

Kegiatan menggambar oleh anak usia dini pada dasarnya dilakukan secara sadar dengan maksud dan tujuan tertentu seperti untuk mengekspresikan sesuatu yang belum bisa diungkapkannya secara lisan. menggambar tidak hanya sekedar kegiatan membuat sebuah gambar namun lebih dari itu yaitu sebuah kegiatan yang bermakna bagi anak-anak, yang dilakukan secara bebas, spontan, murni dan tanpa target apapun sehingga memiliki kecenderungan ciri dan corak yang sama.
Di indonesia ditemukan suatu gambar yang turun temurun hampir sama,seperti anak menggambar gunung yang berisi pohon atau rumput dan jalan yang ada di pinggir sawah,dan tidak luput ada gambar rumah di pinggir jalan atau sawah. Maka dapat dikatakan bahwa gambar itu merupakan ciri khas hasil karya anak-anak indonesia.
Adapun tahapan anak mulai menggambar:

1.     Anak usia 1-3 tahun: dalam kemampuan ini ditunjukkan dengan coretan-coretan yang cenderung berupa garis diagonal berulang memenuhi bidang gambar. Kesenangan diperoleh dari permainan warna (dari kertas polos menjadi penuh warna) dan gerakan berulang itu sendiri. Membuat garis lurus. Awalnya pendek-pendek seperti rintik hujan, namun lama-kelamaan garis yang dibuat semakin panjang.
2.    Anak usia  4 – 5 tahun :dalam kemampuan ini ditunjukan dengan coretan-coretan yang berupa simbol dan dapat dengan mudah dikenali objeknya. Biasanya diawali gambar yang berupa manusia tanpa adanya detail bagian-bagian tubuh (hanya ada kepala dengan badan tanpa tangan dan kaki). Selain cerita yang semakin kompleks, biasanya anak juga sudah mulai menggambar objek-objek lain walau masih berupa simbol dengan proporsi yang jauh dari sempurna. Dan juga pada umumnya anak yang berusia 4 sampai 5 tahun sudah bisa membuat gambar seperti gambar pot yang lengkap dengan bunganya namun belum proporsional.
3.    Anak usia 6 – 12 tahun : Pada umumnya anak yang berusia 6 sampai 12 tahun, gambar yang dibuat anak sudah sangat bagus dan lengkap seperti membuat gambar pemandangan dilengkapi dengan matahari, pohon kelapa, jalan, sawah dan lain-lain.
Menurut Pak Primanis ada seni rupa yang memiliki kesamaan dimensi ke empat (cerita tentang waktu) yaitu :Anak, Purba, Relief Borobudur, dan Wayang Wong