Minggu, 18 Juni 2017

PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI



PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Seorang guru atau calon pendidik harus memiliki keterampilan.
Pembelajaran di zaman sekarang dengan pembalajaran di zaman sekarang berbeda, dulu pembelajarannya bersifat klasikal yang di laksanakan di dalam secara individu dan berkelompok, dikarenakan jumlah buku yang ada terbatas atau sedikit. Biasanya pembelajaran individu dominan bersifat permisif yang artinya segalanya boleh dilakukan dengan sesuka hati yang artinya bebas dari ketentuan-ketentuan yang mengikat, terutama pembelajaran di PAUD dominan ke individu. Dibandingkan dengan pembelajaran di zaman sekarang bisa dilaksanakan dimana saja dan kapan pun, karena sudah banyak ada buku dan bisa mengakses ilmu melalui internet.
Dalam pembelajaran anak usia dini, sebagai guru di PAUD seharusnya memberi informasi atau memberi ilmu harus sesuai dengan kenyataan dan secara benar dan utuh dan tidak di manipulasi, seperti memberikan informasi tentang prinsip, hukum, ketentuan dan tata tertib harus secara benar dan sesuai berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku tanpa dimanipulasi.
Pembelajaran yang menyenangkan untuk anak usia dini yaitu pembelajaran melalui bermain, sehingga anak akan merasa senang dalam belajar. Pembelajaran yang sifatnya memaksa atau doktrim tidak cocok untuk anak usia dini, karena pembelajaran yang sifatnya memaksa tidak akan membuahkan hasil.  Ada beberapa jenis pembelajaran menurut Edward De Boo yaitu, yang pertama pembelajaran Divergenyang artinya menyebar, pembelajaran ini artinya pembelajaran yang bercabang-cabang atau menyebar. Dalam pembelajaran yang sifatnya divergen ini kreatif dan otak yang bekerja yaitu dominan otak kanan. Yang kedua yaitu Convergen vertical yang artinya satu arah. Pembelajaran convergen vertical adalah pembelajaran yang menuju satu arah dan memfokus ke satu arahh, dan yang ketiga yaitu pembelajaran Blenked learning yang artinya belajar secara luas yang berlangsung didalam kelas maupun diluar kelas.

FENOMENA GUNUNG KEMBAR



FENOMENA GAMBAR GUNUNG KEMBAR
Pola gambar gunung kembar menjadi fenomena yang menarik sebagai bahan kajian dalam membahas gambar karya anak-anak Indonesia. Pola ini, selalu muncul dalam gambar buatan anak-anak di manapun anak-anak itu bertempat tinggal. Pola pengaruh lingkungan yang selama ini ditunjuk sebagai kekuatan yang bisa mewarnai kegiatan menggambar anak-anak, ternyata tidak semuanya bisa dibuktikan. Ada sesuatu yang jelas menjadi penanda munculnya gambar pola gunung kembar, yaitu ketika anak-anak mulai berhubungan dengan orang lain di luar keluarganya. Terutama ketika anak-anak mulai memasuki dunia sekolah: Taman Kanak-kanak (TK), berlanjut ke tingkat Sekolah Dasar (SD), bahkan hingga sekolah menengah (SMP dan SMA).
Sejumlah contoh gambar gunung kembar dengan aneka variasinya bisa dilihat dalam postingan ini. Gambar-gambar diambil dari sekolah-sekolah TK dan SD di sekitar Bali.
Rasa penasaran kembali muncul ketika seorang mahasiswa yang saya bimbing menemukan kenyataan unik di lapangan. Dia melakukan penelitian quasi eksperimental terhadap dua kelompok (dua kelas) anak PAUD di sebuah sekolah swasta di Bali. Sekolah ini, sebagaimana sekolah-sekolah lainnya, menurut informasi yang dapat saya himpun, telah “mengikuti” pesanan orang tua siswa. Sekolah telah menyelenggarakan ekstra kurikuler berupa ekstra menggambar, ekstra bahasa Inggris, dan ekstra renang, untuk anak PAUD binaannya. Salah satu bidang ekstra yang dijadikan sasaran penelitian mahasiswa saya adalah ekstra menggambar. Kegiatan penelitian yang terkait dengan laporan skripsi ini, tentu, sangat  bisa dipertanggungjawabkan kandungan ilmiahnya.

Apakah gambar pemandangan dengan latar gunung kembar itu arketif anak-anak Indonesia? Unsur bentuk gambar lain yang kerap muncul adalah matahari (: ada yang muncul di sela gunung, ada yang penuh bulat di atas gunung, ada juga yang muncul setengah atau sepertiga di sudut atas kiri atau kanan kertas) yang digambarkan memancarkan sinar, burung dengan bentuk dasar tanda silang, jalan lurus atau berkelok ke arah gunung, sering dilengkapi gambar tiang listrik yang berderet atau pohon-pohon semua digambar dengan sudut pandangan perspektivis. Hal lain yang biasa ditemukan, di kiri-kanan jalan digambarkan hal-hal lain yang beragam: ada kotak-kotak sawah diisi gambar rumpun padi dengan pola bentuk seperti mata panah terbalik, ada juga gambar danau atau sungai lengkap dengan perahu atau pemancing ikan di pinggirnya, atau gambar rumah khas yang dilengkapi vas bunga berderet. Gambar awan, yang dibuat oleh generasi sebelum ada ajaran Tino Sidin di TVRI Pusat, berbentuk deretan garis melengkung setengah lingkaran yang disusun berjenjang menyerupai pola segitiga tumpul, kini bentuknya seperti bentuk kapas meniru gaya awan dalam komik manga. Semua pola tersebut tampil seperti seragam pada semua gambar dari beragam tempat asal pembuat gambar.

Gambar pola gunung kembar memang arketif gambar anak-anak Indonesia. Anak-anak berkebutuhan khusus dengan spesifikasi retardasi mental pun menggambar menggunakan pola yang sama dengan kebanyakan anak-anak normal. Berulangkali surfing mencari gambar anak-anak di luar Indonesia, hingga kini belum menemukan gambar dengan pola pemandangan dengan latar gunung kembar. Hal ini semakin jelas mengindikasikan bahwa gambar pola gunung kembar adalah ciri khas gambar anak-anak Indonesia.  Gambar pola gunung kembar tidak akan pernah bisa terhapus oleh zaman,karena sudah sangat melekat di hati dan pikiran masyarakat.terutama anak-anak. Dibawah ini adalah contoh gambar gunung kembar dengan aneka variasinya.Gambar-gambar diambil dari sekolah-sekolah TK dan SD di sekitar Bali.













Sabtu, 17 Juni 2017

PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Pembelajaran Anak Usia Dini
Pendidikan memiliki tujuan untuk dicapai. Pembelajaran diatur oleh tujuan Negara, lembaga, materi ajar. Antara tujuan Negara, lembaga, dan materi ajar harus saling berkaitan.
            Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang. Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Tujuan Pendidikan menurut "Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."
            Adapun didalam pembelajaran harus ada kompetensi, isi dari kompetensi yaitu kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi. Kompetensi dasar dijabarkan dari standar kompetensi. Kompetensi inti dijabarkan dari kompetensi dasar, dan standar kompetensi yaitu siswa mampu melakukan sesuatu. Kompetensi merupakan janji guru pada saat mengajar. Kurikulum inti, standar kompetensi, dan kompetensi inti tidak bisa diubah.

            Pembelajaran yang biasanya diterapkan pada taman kanak-kanak akan dipaparkan dibawah ini.
Materi
Metode
Evaluasi
Sumber
Mengenal jenis warna
Eksperimen
Anak mampu mengenal jenis warna
Sumber biasanya berupa rujukan

KURIKULUM ANAK USIA DINI



KURIKULUM SENI RUPA ANAK USIA DINI
Kurikulum PAUD 2013 pada hakikatnya merupakan seperangkat rencana yang akan dilakukan selama proses pembelajaran, sehingga mutlak diperlukan oleh setiap satuan pendidikan. Kurikulum PAUD disiapkan oleh satuan PAUD yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan anak dengan mengacu  dalam Peremendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD. Setiap anak diberi kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai potensi masing-masing. Pendidik bertugas membantu, jika anak membutuhkan.
Kurikulum 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No.20/2003).
Terdapat dua dimensi dalam pengertian kurikulum 2013 diatas, yaitu :
  1. Kurikulum adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
  2. Kurikulum adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran
Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
  1. PAUD merupakan pendidikan paling fundamental
  2. Perkembangan anak dimasa selanjutnya sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi yang diberikan di usia dini
  3. Awal kehidupan anak merupakan masa paling tepat dalam memberikan dorongan agar anak dapat berkembang secara optimal.
  4. UU No 20/2003 , Bab 1 pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan belajar dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
  5. Masa peka belajar anak dimulai dari anak dalam kandungan sampai 1000 hari pertama kehidupannya

Pencapaian Perkembangan Seni Anak Usia 0-6 Tahun

  Perkembangan Seni Anak Usia 0-3 Bulan

A. Mampu membedakan antara bunyi dan suara
   Menoleh pada berbagai suara musik atau bunyi-bunyian dengan irama teratur
B. Tertarik dengan suara atau musik
  1. Mendengar, menoleh, atau memperhatikan musik atau suara dari pembicaraan orang tua/orang di sekitarnya
  2. Melihat obyek yang diatasnya
C. Tertarik dengan berbagai macam karya seni
    Melihat ke gambar atau benda yang ditunjukkan 30 cm dari wajahnya

  Perkembangan Seni Anak Usia 3-6 bulan :

A.Mampu membedakan antara bunyi dan suara
  1. Mendengarkan berbagai jenis musik atau bunyi-bunyian dengan irama yang teratur
  2. Menjatuhkan benda untuk didengar suaranya
B. Tertarik dengan suara atau musik
  1. Memperhatikan orang berbicara
  2. Memalingkan kepala mengikuti suara orang
  3. Memperhatikan jika didengarkan irama lagu dari mainan yang bersuara
  4. Mengikuti irama lagu dengan suaranya secara sederhana
  5. Mengamati obyek yang berbunyi di sekitanya
C.Tertarik dengan berbagai macam karya seni
Menoleh atau memalingkan wajah secara spontan ketika ditunjukkan foto/ gambar/cermin dan berusaha menyentuh

  Perkembangan Seni Anak Usia 6-9 bulan :

A. Mampu membedakan antara bunyi dan suara
  1. Melakukan tepuk tangan sederhana dengan irama tertentu
  2. Tertarik dengan mainan yang mengeluarkan bunyi
B. Tertarik dengan suara atau musik
  1. Anak tertawa ketika diperlihatkan stimulus yang lucu/aneh
  2. Merespon bunyi atau suara dengan gerakan tubuh (misal: bergoyang-goyang) dengan ekspresi wajah yang sesuai
C. Tertarik dengan berbagai macam karya seni
Berusaha memegang benda, alat tulis yang diletakkan di hadapannya

  Perkembangan Seni Anak Usia 9-12 bulan :

A.     Mampu membedakan antara bunyi dan suara
  1. Menggerakkan tubuh ketika mendengarkan musik
  2. Memainkan alat permainan yang mengeluarkan bunyi
B. Tertarik dengan suara atau musik
  1. Memukul benda dengan irama teratur
  2. Bersuara mengikuti irama musik atau lagu
C. Tertarik dengan berbagai macam karya seni
Mencoret di atas media (misal: kertas, tembok)

  Perkembangan Seni Anak Usia 12-18 bulan :

A. Mampu membedakan antara bunyi dan suara
  1. Bisa menyanyikan lagu hanya kata terakhir (misalnya, “burung kakak .....” anak hanya menyebutkan kata “tua”)
  2. Merespon berbagai macam suara orang terdekat, musik, atau lagu dengan menggoyangkan badan
  3. Mengetahui suara binatang
  4. Paham adanya perbedaan suara/bahasa orang di sekitarnya (terutama ibu dan orang terdekatnya)
B. Tertarik dengan musik, lagu, atau nada bicara tertentu
Menirukan bunyi, suara, atau musik dengan irama yang teratur
C. Tertarik dengan karya seni dan mencoba membuat suatu gerakan yang menimbulkan bunyi
  1. Mencoret - coret
  2. Mengusap dengan tangan pada kertas/kain dengan menggunakan berbagai media (misal, media bubur aci berwarna, cat air)

  Perkembangan Seni Anak Usia 18-24 bulan :

A. Mampu membedakan antara bunyi dan suara
  1. Anak mengenali musik dari program audio visual yang disukai (radio, TV, komputer, laptop)
  2. Mendengar sesuatu dalam waktu yang lama
  3. Secara berulang bermain dengan alat permainan yang mengeluarkan suara
  4. Anak tertawa saat mendengar humor yang lucu
B. Tertarik dengan musik, lagu, atau nada bicara tertentu
  1. Bertepuk tangan dan bergerak mengikuti irama dan birama
  2. Bergumam lagu dengan 4 bait (misalnya, lagu balonku, bintang kecil, burung kakak tua)
  3. Meniru suara binatang
  4. Menunjukkan suatu reaksi kalau dilarang atau diperintah
C. Tertarik dengan karya seni dan mencoba membuat suatu gerakan yang menimbulkan bunyi
  1. Menggambar dari beberapa garis
  2. Membentuk suatu karya sederhana (berbentuk bulat atau lonjong) dari plastisin
  3. Menyusun 4-6 balok membentuk suatu model
  4. Bertepuk tangan dengan pola sederhana

  Perkembangan Seni Anak Usia 2-3 tahun :

A. Anak mampu membedakan antara bunyi dan suara
Memperhatikan dan mengenali suara yang bernyanyi atau berbicara
B. Tertarik dengan kegiatan musik, gerakan orang, hewan maupun tumbuhan
  1. Menyanyi sampai tuntas dengan irama yang benar (nyanyian pendek atau 4 bait)
  2. Menyanyikan lebih dari 3 lagu dengan irama yang yang benar sampai tuntas (nyanyian pendek atau 4 bait)
  3. Bersama teman-teman menyanyikan lagu
  4. Bernyanyi mengikuti irama dengan bertepuk tangan atau menghentakkan kaki
  5. Meniru gerakan berbagai binatang
  6. Paham bila orang terdekatnya (ibu) menegur
  7. Mencontoh gerakan orang lain
  8. Bertepuk tangan sesuai irama
C. Tertarik dengan kegiatan atau karya seni
  1. Menggambar benda-benda lebih spesifik
  2. Mengamati dan membedakan benda di sekitarnya yang di dalam rumah

  Perkembangan Seni Anak Usia 3-4 tahun :

A. Anak mampu membedakan antara bunyi dan suara
  1. Mengenali berbagai macam suara dari kendaraan
  2. Meminta untuk diperdengarkan lagu favorit secara berulang
B. Tertarik dengan kegiatan musik, gerakan orang, hewan maupun tumbuhan
  1. Mendengarkan atau menyanyikan lagu
  2. Menggerakkan tubuh sesuai irama
  3. Bertepuk tangan sesuai irama musik
  4. Meniru aktivitas orang baik secara langsung maupun melalui media. (misal, cara minum/cara bicara/perilaku seperti ibu)
  5. Bertepuk tangan dengan pola yang berirama (misalnya bertepuk tangan sambil mengikuti irama nyanyian)
C. Tertarik dengan kegiatan atau karya seni
  1. Menggambar dengan menggunakan beragam media (cat air, spidol, alat menggambar) dan cara (seperti finger painting, cat air, dll)
  2. Membentuk sesuatu dengan plastisin
  3. Mengamati dan membedakan benda di sekitarnya yang di luar rumah

  Perkembangan Seni Anak Usia 4-5 tahun :

A. Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara
  1. Senang mendengarkan berbagai macam musik atau lagu kesukaannya
  2. Memainkan alat musik/instrumen/benda yang dapat membentuk irama yang teratur
B. Tertarik dengan kegiatan seni
  1. Memilih jenis lagu yang disukai
  2. Bernyanyi sendiri
  3. Menggunakan imajinasi untuk mencerminkan perasaan dalam sebuah peran
  4. Membedakan peran fantasi dan kenyataan
  5. Menggunakan dialog, perilaku, dan berbagai materi dalam menceritakan suatu cerita
  6. Mengekspresikan  gerakan dengan irama yang bervariasi
  7. Menggambar objek di sekitarnya
  8. Membentuk berdasarkan objek yang dilihatnya (mis. dengan plastisin, tanah liat)
  9. Mendeskripsikan sesuatu (seperti binatang) dengan ekspresif yang berirama (contoh, anak menceritakan gajah dengan gerak dan mimik tertentu)
  10. Mengkombinasikan berbagai warna ketika menggambar atau mewarnai

  Perkembangan Seni Anak Usia 5-6 tahun :

A. Anak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara
  1. Anak bersenandung atau bernyanyi sambil mengerjakan sesuatu
  2. Memainkan alat musik/instrumen/benda bersama teman
B. Tertarik dengan kegiatan seni
  1. Menyanyikan lagu dengan sikap yang benar
  2. Menggunakan berbagai macam alat musik tradisional maupun alat musik lain untuk menirukan suatu irama atau lagu tertentu
  3. Bermain drama sederhana
  4. Menggambar berbagai macam bentuk yang beragam
  5. Melukis dengan berbagai cara dan objek
  6. Membuat karya seperti bentuk sesungguhnya dengan berbagai bahan (kertas, plastisin, balok, dll)